Bicaramusik.id - Pada Minggu (27/2) lalu, rapper eksentrik yang berpenampilan seperti Drakula asal Purwokerto, Dracul, merilis single barunya berjudul "Soulsvcker". "Soulscker" menyuguhkan karakter rap khas Dracul dengan gaya yang agak offensive, fokus lirknya lebih kepada benda tajam, penyiksaan, pembunuhan, dan tentu saja vampir. Racikan sound design yang mengandung synthesizer, drum kick, dan snare boombap, menyatu dengan gemerincing hit-hat khas trap yang diformulasikan dengan grand piano untuk memberikan nuansa ghotic pada musiknya. Tak ketinggalan bas 808 yang boomy memberikan sentuhan baru pada musik yang diusung Dracul dalam "Soulsvcker" ini.
Video musik "Soulsvcker" menggambarkan pembunuhan dua orang perempuan di sebuah ruang jamuan, yang terlihat seperti di dalam kastil bak film-film Drakula. Visualnya menggabungkan elemen ghotic horror khas Bram Stoker dan psychological horror/thriler di film American Psycho yang cekam dan merangsang takut. Meski ada beberapa part yang agak mengganggu, salah satunya darah yang terlalu terlihat pink. Padahal jika di scene tersebut, Dracul tetap konsisten membuat visualnya monokrom mungkin darah-darah tersebut akan terlihat segar, dan makin memberi kesan seram.
Pada Oktober 2020 lalu, Dracul sempat merilis single-nya yang berjudul "A Personal In Control". Kedua single ini akan menjadi bagian dari album Dracul yang rencananya akan dilempar pada tahun 2022 ini. Jika Dracul konsisten mengemas persona dan musiknya seperti ini, mungkin Dracul dapat memuncaki kariernya sebagai penyanyi hip-hop gaya baru. Lagi pula mencari penyanyi berkarater, di antara penyanyi bermodal tampang dan suara merdu sudah banjir, dari pelosok desa sampai di jantung kota. Namun, penyanyi yang berkarakter seperti Dracul layak mendapat tempat di panggung-panggung musik ternama.
"Soulsvcker" sudah bisa dinikmati di Youtube resmi milik Dracul, Transylvanian Count Dracula. Suguhan lezat dari Dracul ini mungkin bisa menjad referensi kalian keluar dari zona nyaman yang biasa-biasa saja, karena "Soulsvcker" diciptakan untuk membunuh rasa bosan, bukan membunuh orang yang membosankan.
Penulis: Mozza Mahardhika