Bicaramusik.id - Setelah merilis empat album yang sukses, Jungle by Night akan mengeluarkan album keempat pada November 2018.
Album baru, nada baru. Berbeda dengan sebelumnya, kelompok musik ini menciptakan nada dengan beat yang semangat untuk bergoyang di atas lantai dansa.
Jungle by Night terdiri dari sembilan pemuda yang berasal dari Amsterdam yang menggunakan didikan, selera, latar belakang musik mereka serta keinginan yang kuat untuk menghasilkan gabungan unik dari berbagai gaya musik.
Kesembilan pemuda Jungle by Night ini saling berkenalan di sekolah, jalanan dan lewat ikatan keluarga.
Beberapa tahun yang lalu, kelompok ini tampak begitu tertarik pada global funk dan mulai masuk studio latihan.
Kelompok ini diundang untuk tampil sebagai band pembuka pada konser Mayer Hawthorne and The Roots dan John Legend.
Kelompok ini pernah berkolaborasi antara lain dengan DJ/Produser The Gaslampkiller, pemain drum Tony Allen dan Seun Kuti & Egypt 80.
Tidak ada penyelenggara festival yang tidak terkesan pada Jungle by Night, jadi mereka selalu diundang pada semua festival itu.
Terlepas apakah festival itu festival musik dunia, festival tari atau ajang musik rock seperti Lowlands, Fuji Rock atau Sziget atau jazz seperti North Sea Jazz atau Montreal Jazz.
Kepopuleran mereka merambah dari Belanda hingga ke Jepang, di mana Jungle by Nights tampil pada Fuji Rock pada 2014 dan dari Jazz a Vienne di Perancis hingga Montreal Jazz di Kanada serta penampilan di Brooklyn Rough Trade yang tiketnya susah didapat.
Jungle by Night tidak menetapkan suatu batasan musikal, kemungkinannya tidak terbatas. Para anggota band ini masing-masing mempunyai minat dan selera musik sendiri.
Yang satu menyukai psychedelic rock, lainnya mendengarkan hip hop dan semuanya menyukai jazz, namun lainnya menyukai reggae, Latin dan rock. Semua aliran musik ini menyatu dalam palet musik Jungle by Night.
?Tidak menjadi masalah apa yang kita lakukan, selama kita melakukannya dengan semangat dan menjiwainya,? demikian Jungle by Night.
Pemusik: Pieter van Exter ? tenor sax, Ko Zandvliet ? trombon, Bo Floor ? trompet, Jac van Exter ? gitar, Pyke Pasman ? keyboards, Peter Peskens ? bas, Sonny Groeneveld ? drums, Tienson Smeets ? Djembe, Gino Groeneveld ? konga
Di Jakarta, Jungle by Night akan tampil bersama kelompok musik Indonesia Percussion Experimental dan mereka akan memainkan komposisi Jungle by Night.
Penampilan ini memperlihatkan pemakaian nada-nada pentatonik dari alat musik tradisional gamelan yang dikombinasikan dengan alat musik Barat. Sebuah penampilan yang unik dan dinamis di mana Barat bertemu Timur.
Percussion Experimental
Percussion Experimental didirikan oleh Amien Arroysi (Ochie) pada 2010. Ia adalah seorang pemain drum yang diminta oleh teman-temannya untuk bergabung dengan ansambel ini yang terdiri dari alat musik perkusi, seperti gamelan Jawa dan Bali.
Ini berawal ketika mereka kuliah di perguruan tinggi. Mereka menyatukan energi mereka dalam sebuah kelompok musik yang menjelajahi alat musik perkusi tradisional Indonesia.
Mereka menyebut diri mereka dengan Percussion Experimental. Konsepnya adalah bagaimana memainkan alat musik tradisional dengan cara yang lain.
Mereka memilih untuk keluar dari paradigma musik tradisional yang bisa kita dengarkan dari komposisi mereka yang dipengaruhi oleh aliran musik ekspresionisme dan rock.
[relatedPosts]
https://www.youtube.com/watch?v=8PpHR5AP_uM
Bicaramusik.id - Setelah merilis empat album yang sukses, Jungle by Night akan mengeluarkan album keempat pada November 2018.
Album baru, nada baru. Berbeda dengan sebelumnya, kelompok musik ini menciptakan nada dengan beat yang semangat untuk bergoyang di atas lantai dansa.
Jungle by Night terdiri dari sembilan pemuda yang berasal dari Amsterdam yang menggunakan didikan, selera, latar belakang musik mereka serta keinginan yang kuat untuk menghasilkan gabungan unik dari berbagai gaya musik.
Kesembilan pemuda Jungle by Night ini saling berkenalan di sekolah, jalanan dan lewat ikatan keluarga.
Beberapa tahun yang lalu, kelompok ini tampak begitu tertarik pada global funk dan mulai masuk studio latihan.
Kelompok ini diundang untuk tampil sebagai band pembuka pada konser Mayer Hawthorne and The Roots dan John Legend.
Kelompok ini pernah berkolaborasi antara lain dengan DJ/Produser The Gaslampkiller, pemain drum Tony Allen dan Seun Kuti & Egypt 80.
Tidak ada penyelenggara festival yang tidak terkesan pada Jungle by Night, jadi mereka selalu diundang pada semua festival itu.
Terlepas apakah festival itu festival musik dunia, festival tari atau ajang musik rock seperti Lowlands, Fuji Rock atau Sziget atau jazz seperti North Sea Jazz atau Montreal Jazz.
Kepopuleran mereka merambah dari Belanda hingga ke Jepang, di mana Jungle by Nights tampil pada Fuji Rock pada 2014 dan dari Jazz a Vienne di Perancis hingga Montreal Jazz di Kanada serta penampilan di Brooklyn Rough Trade yang tiketnya susah didapat.
Jungle by Night tidak menetapkan suatu batasan musikal, kemungkinannya tidak terbatas. Para anggota band ini masing-masing mempunyai minat dan selera musik sendiri.
Yang satu menyukai psychedelic rock, lainnya mendengarkan hip hop dan semuanya menyukai jazz, namun lainnya menyukai reggae, Latin dan rock. Semua aliran musik ini menyatu dalam palet musik Jungle by Night.
?Tidak menjadi masalah apa yang kita lakukan, selama kita melakukannya dengan semangat dan menjiwainya,? demikian Jungle by Night.
Pemusik: Pieter van Exter ? tenor sax, Ko Zandvliet ? trombon, Bo Floor ? trompet, Jac van Exter ? gitar, Pyke Pasman ? keyboards, Peter Peskens ? bas, Sonny Groeneveld ? drums, Tienson Smeets ? Djembe, Gino Groeneveld ? konga
Di Jakarta, Jungle by Night akan tampil bersama kelompok musik Indonesia Percussion Experimental dan mereka akan memainkan komposisi Jungle by Night.
Penampilan ini memperlihatkan pemakaian nada-nada pentatonik dari alat musik tradisional gamelan yang dikombinasikan dengan alat musik Barat. Sebuah penampilan yang unik dan dinamis di mana Barat bertemu Timur.
Percussion Experimental
Percussion Experimental didirikan oleh Amien Arroysi (Ochie) pada 2010. Ia adalah seorang pemain drum yang diminta oleh teman-temannya untuk bergabung dengan ansambel ini yang terdiri dari alat musik perkusi, seperti gamelan Jawa dan Bali.
Ini berawal ketika mereka kuliah di perguruan tinggi. Mereka menyatukan energi mereka dalam sebuah kelompok musik yang menjelajahi alat musik perkusi tradisional Indonesia.
Mereka menyebut diri mereka dengan Percussion Experimental. Konsepnya adalah bagaimana memainkan alat musik tradisional dengan cara yang lain.
Mereka memilih untuk keluar dari paradigma musik tradisional yang bisa kita dengarkan dari komposisi mereka yang dipengaruhi oleh aliran musik ekspresionisme dan rock.
[relatedPosts]
https://www.youtube.com/watch?v=8PpHR5AP_uM
